Search This Blog

Friday, March 29, 2013

Chang Cong & Lao Tzu



setelah mengetahui bahwa pembimbingnya, Chang Cong sakit keras, Lao Tzu mengunjunginya. Terlihat jelas bahwa Chang Cong mendekati akhir hidupnya.

"Guru, apakah Guru mempunyai kata2 bijak terakhir untukku?" kata Lao tzu kepadanya.

"sekalipun kamu tidak bertanya, aku pasti akan mengatakan sesuatu kepadamu," jawab Chang Cong

"Apa itu?"

"kamu harus turun dari keretamu bila kamu melewati kota kelahiranmu."

"ya,guru. ini berarti orang tidak boleh melupakan asalnya."





"bila kamu melihat pohon yg tinggi, kamu harus maju dan mengaguminya."

"ya, guru. ini berarti saya harus menghormati orang yg lebih tua."


"sekarang, lihat dan katakan apakah kamu dapat melihat lidahku," kata Chang Chong, menundukkan dagunya dengan susah payah.

"ya."

"apakah kamu melihat gigiku?"

"tidak. tak ada gigi yg tersisa."

"kamu tahu kenapa?" tanya Chang Chong.

"Aku rasa," kata Lao Tzu setelah berpikir sejenak, "lidah tetap ada karena lunak. Gigi rontok karena mereka keras. benar tidak?"




"ya, anakku," angguk Chan Chong. "itulah kebijaksaan di dunia. aku tidak punya apa2 lagi utk diajarkan kepadamu."

di kemudian hari, Lao Tzu mengatakan: "tidak ada sesuatu pun di dunia yg selunak air. namun tidak ada yg mengunggulinya dalam mengalahkan yg keras. yg lunak mengalahkan yg keras dan yg lembut mengalahkan yg kuat. setiap orang tahu itu, tapi sedikit saja yg mempraktikkannya."

-Shuo Yuan (Abad 1 S.M.)

No comments:

Post a Comment