Kucing, Felis silvestris catus, adalah
sejenis karnivora. Kata
"kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah
dijinakkan,[3] tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing
besar" seperti singa, harimau, dan macan.
Kucing telah berbaur dengan
kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari
kerangka kucing di Pulau Siprus.[4] Orang Mesir
Kuno dari
3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan
pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen.[5]
Saat ini, kucing adalah salah
satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.[6] Kucing yang garis keturunannya tercatat
secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti
persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat
pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di
dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau
kucing kampung.
Karakteristik
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh
atau memakan beberapa ribu spesies,kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena
ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya
bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabiesakibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang
sangat perih dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada
beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap
dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau,
menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan
merusak tenggorokan.
Kucing dianggap sebagai
"karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus.
Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut
yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini
juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi
ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang
mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai
suplemen jika ada, sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar.
Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan diet vegetarian
karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka
butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang
sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat
beradaptasi dengan diet vegetarian secara total.
Meskipun memiliki reputasi
sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar
tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif
secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah
paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" dimana para kucing
dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau
agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing
asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing
asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat.
Kucing yang sedang berkelahi
menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih
besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan
kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat
perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah
mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat
banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di
bagian wajah, seperti
hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk
melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah
kecilnya dengan gigih.
Melihat dari perilaku kucing yang
ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan
diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah
hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka
menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup
lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk
"pounce". Di Afrika
Utara masih
ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek moyang kucing
peliharaan saat ini.
Karena memiliki kekerabatan yang
dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap panas dan dinginnya
iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabut, hujan, dan salju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine
Coon yang
mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C, dalam
keadaan basah.
Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish
Van.
Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing
terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak
kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual
dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena
rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
Kucing biasanya memiliki berat
badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi 10 kg. Bila diberi makan
berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi ini amat
tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat
hidup selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 36 tahun.
Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat
hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar
yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan
kurang dari itu.
Kucing peliharaan yang tinggal di
dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang
dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi
kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan
mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat
tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan
menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Sering kali kucing
menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ
pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ
Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu,
kucing akan menolak makanan selain makanan itu.
Kucing dapat melihat dalam cahaya
yang amat terang. Mereka memiliki Selaput
pelangi atau iris membentuk
celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian,
penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit
cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto
dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing
menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang
pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu
sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya
(vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera
tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat
kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing memiliki kelopak mata
ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak
ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak
ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang
sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan
membran ini.
Suara kucing sering ditulis
"meong" dalam bahasa
Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara
kucing ditulis "meow". Di negara Inggris sendiri,
penulisannya adalah "miaow", "miaow" dalam bahasa
Perancis, "miau" dalam bahasa
Jerman, "nya" dalam bahasa
Jepang dan
berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara "meong" kucing
memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga
dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia.
Karena suara ini bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan
suara dengkuran dan mengeong pada saat yang sama.
Umumnya semua daun telinga kucing
tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang
ditemukan. Jenis Scottish
Fold adalah
salah satu jenis kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah
atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara
si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu
suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga
kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.
Kucing termasuk hewan yang
bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air
liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicualergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam
perut mereka.
Kucing menyimpan energi dengan
cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi
antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak
jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.
Jenis-jenis kucing peliharaan
[sunting]Ras
Jumlah jenis kucing ras di seluruh
dunia amat banyak. Setiap ras memiliki ciri khusus, tapi karena sering
terjadinya kawin silang antar ras, banyak kucing yang hanya dikelompokkan dalam
jenis bulu panjang dan bulu pendek, tergantung jenis rambut penutup tubuhnya.
Ada banyak macam ras kucing,
beberapa diantaranya :
Manx
Sebagian orang menyebutnya Rumpy. Ekornya pendek, Warna
bulunya cokelat dan lavender. Sifatnya setia, ramah dan pintar.
Maine
Coon
Asalnya dari Maine, AS, keturunan Angora dan American Shorthair. Sifatnya lucu, pemalu
tapi mau, dan mudah akrab. Bulunya tipis, lembut, dan warnanya beragam.
British Shorthair
Dikembangkan di Inggris. Kucing ini kalem, lembut, hangat, dan
pintar. Warna bulunya ada yang polos (putih,hitam,biru,merah dan krem),
dwiwarna, hitam pekat, belang.
Burmese (Burma)
Kucing ini dibiakkan oleh Dr. Thompson (AS) dari kucing ratu wong
mau (Burma) dan siam. Warna cokelat musang, warna lainnya biru, champagne,
lifa, merah, cokelat, dan biru kura-kura. sifatnya periang dan lucu.
Chinchilla longhair
Inilah kucing persia paling anggun. Nenek moyangnya dari Inggris.
Ras ini dibagi dalam dua macam, yaitu chinchilla warna cerah (sejati) dan yang
agak gelap (perak gradasi).
Macam warna
Kucing memiliki banyak warna dan
macam pola. Ciri fisik ini tidak bergantung pada rasnya. Kucing rumahan
dikelompokkan ke dalam jenis berikut berdasar penampakan fisiknya :
§ bulu
pendek
§ bulu
panjang
§ oriental
(bukan ras khusus, semua kucing yang bertubuh langsing, mata berbentuk almond,
daun telinga lebar, dan rambut tubuh halus yang pendek)
Gen yang mengatur warna dan pola
pada bulu kucing menentukan penampilan fisik dari kucing yang membedakan mereka
ke dalam:
Telon atau calico
dasar putih dengan bercak
warna hitam atau oranye (atau biru atau krem). Orang Jepang sering menyebut pola ini sebagai mi-ke. Karena gen pengendali warna bulu terletak pada kromosom kelamin (bertaut kelamin), kucing telon yang beraneka warna
ini umumnya betina.
Tortoiseshell
hitam dengan warna oranye
dan putih tersebar di seluruh tubuhnya. Kucing yang memiliki warna hitam, oranye
terang, dan oranye gelap disebut sebagai Calimanco atau Clouded
Tiger.
Tabby
bergaris dengan bermacam
pola. Pola klasik pada kucing ini berbentuk bulatan-bulatan atau lingkaran.
Tabby jenis mackerelmempunyai
tiga garis yang tampak di samping tubuhnya, membuat kucing ini seperti ikan mackerel.
Maltese
Bicolor (dua warna)
disebut juga Tuxedo cat atau Jellicle
cat karena memiliki bulu berwarna
hitam dengan sedikit warna putih pada bagian kaki, perut, dada, dan mungkin
pula di bagian wajah.
Domestikasi
Seperti halnya hewan yang telah
mengalami domestikasi (penjinakan), kucing hidup dalam hubungan mutualistik dengan manusia. Tapi sejarah mutualisme ini
jauh lebih pendek dibandingkan dengan hewan domestikasi yang lain dan tingkat
domestikasi kucing juga masih diperdebatkan. Karena keuntungan yang diperoleh
dari adanya kucing, maka manusia membiarkan kucing liar berkeliaran di
pemukiman. Nenek moyang kucing rumahan tidak terlalu dekat dengan pemiliknya,
berbeda dengan hewan domestik yang lain. Sejarah inilah yang mungkin
menyebabkan tidak adanya ikatan yang kuat yang dimiliki kucing pada pemiliknya.
Akibatnya, kebanyakan pemilik kucing menganggap kucing adalah hewan yang tidak
terlalu peduli dan mandiri. Namun, kucing dapat sangat dekat dengan pemiliknya,
terutama jika ia dibesarkan sejak kecil dan sering mendapatkan perhatian.
Aspek budaya
Pada masa silam diyakini bahwa nenek
moyang kucing
adalah Miacis,
binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha
domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing
digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru
ini dalam sebuah makam di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan
bersama manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan
bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing.
Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar
yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.
Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu
kuburan atau tepatnya "situs" berisikan 300.000 mumi kucing dalam
keadaan masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang
spesial. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet
atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang
mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.

Saat ini, orang masih percaya
bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing
hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan
sihir. Kucing hitam sering diasosiasikan dengan Halloween.
Penganut wicca danneopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya
baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh
jahat.
Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam. Namun
kucing tidak termasuk ke dalam zodiak Tionghoa. Menurut
legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang akan dipilih
menjadi zodiak, ia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah
dipilihnya. Bagian cerita ini dikisahkan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk
mengundang kucing, tikus menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai
variasi lainnya. Pada akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak
terpilih menjadi hewan zodiak, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.
Dalam syariat
Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan
membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari
kisah Abdullah
bin Umardan Abu
Hurairah.
Hukum menjual dan membeli kucing
pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi
Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad,
diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing
dan melarang pula memakan harga kucing.Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya
memakan kucing dan memperjual-belikan kucing. Jadi Umat Islam diharamkan untuk
memperdagangkan kucing sebagaimana mereka diharamkan memakan daging kucing.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang berbahaya jika dikonsumsi oleh kucing:
-Bawang bombay dan bawang putih (suatu zat yang bernama N-propyl disulphide, yang dapat menghancurkan sel darah merah pada kucing dan bisa menimbulkan anemia)
-Tomat Hijau (mengandung alkaloid yang pahit dan beracun bernama Glycoalkaloid Solanine, (penyakit pencernaan), Daun dan batangnya adalah bagian yang paling berbahaya)
-Cokelat
-Anggur & Kismis (kelompok ASPCA (Animal Poison Control Center) menyarankan untuk tidak memberikan anggur atau kismis pada hewan peliharaan apa pun, seberapa pun jumlahnya)
-Kafein (merangsang sistem saraf dan menimbulkan gemetar serta muntah atau diare)
-Bawang bombay dan bawang putih (suatu zat yang bernama N-propyl disulphide, yang dapat menghancurkan sel darah merah pada kucing dan bisa menimbulkan anemia)
-Tomat Hijau (mengandung alkaloid yang pahit dan beracun bernama Glycoalkaloid Solanine, (penyakit pencernaan), Daun dan batangnya adalah bagian yang paling berbahaya)
-Cokelat
-Anggur & Kismis (kelompok ASPCA (Animal Poison Control Center) menyarankan untuk tidak memberikan anggur atau kismis pada hewan peliharaan apa pun, seberapa pun jumlahnya)
-Kafein (merangsang sistem saraf dan menimbulkan gemetar serta muntah atau diare)
No comments:
Post a Comment