Oleh Jessica Ferri
Musim liburan memiliki risiko terjadinya pertengkaran keluarga. Kini, sebuah penelitian mungkin membantu pemahaman Anda tentang cara terbaik mengatur hubungan dengan mertua.
Pria yang dekat dengan mertua mereka memiliki risiko perceraian 20 persen lebih kecil, menurut penelitian yang yang dilakukan Dr. Terri Orbuch, psikolog dan profesor peneliti di Institute for Social Research di University of Michigan dan pengarang buku “Finding Love Again: 6 Steps to a New and Happy Relationship”.
Cerita tentang temuannya mengenai hubungan dengan mertua baru-baru ini diterbitkan di The Wall Street Journal.
Selama lebih dari 26 tahun, Dr. Orbuch mempelajari kebiasaan 373 pasangan antara usia 25 hingga 37 tahun untuk sebuah penelitian jangka panjang tentang pernikahan dan perceraian yang didanai National Institute of Health. Sebagai bagian dari penelitian, Dr. Orbuch meminta kepada pasangan untuk mengukur seberapa dekat hubungan mereka dengan mertua. Artikel yang yang membahas tentang temuan-temuan penelitian tersebut telah diterbitkan di “Journal of Family Relation”.
Para pria yang dekat dengan mertua akan lebih mampu bertahan dalam pernikahan. Tetapi bagi wanita, kedekatan dengan mertua justru punya efek negatif — 20 persen lebih mungkin berakhir dengan perceraian. Dr. Orbuch menjelaskan, bila wanita terlalu dekat dengan mertua, mertua mungkin saja terlalu ikut campur.
"Hubungan dengan mertua sangat membuat wanita tertekan. Ketika mereka dekat dengan mertua, terutama di awal pernikahan, hal ini dapat mengganggu dan mencegah pembentukan ikatan yang kuat dengan suami. Penting bagi pengantin baru untuk membangun batas emosional yang jelas," tutur Dr. Orbuch kepada Yahoo! Shine.
"Secara umum, hubungan dianggap lebih sentral dan penting bagi perempuan. Kita menganalisisnya dan ingin terus bekerja dan meningkatkannya. Kita memasukkan ke hati apa yang dikatakan mertua, kita mengartikan itu sebagai gangguan dan campur tangan dan kita tidak dapat mengatur batas-batasnya . "
Jika Anda terus bertengkar dengan pasangan terkait orangtuanya, tapi dia bisa dekat dengan orangtua Anda, ada alasan untuk hal ini, menurut Dr Orbuch. "Identitas [pria] sebagai sebagai seorang ayah dan suami sering berada di urutan kedua setelah identitas mereka sebagai tulang punggung keluarga. Akibatnya, mereka tidak memasukkan ke hati apa yang mertua lakukan atau katakan.”
Wanita, di sisi lain, menafsirkan kedekatan suami dengan orang tua mereka sebagai perpanjangan cinta untuk mereka.
Dengan kata lain: wanita, tetap melakukan apa yang Anda lakukan. Pria: bersikap baiklah dengan mertua.
No comments:
Post a Comment