Search This Blog

Friday, August 2, 2013

Petualangan Sinbad

Dahulu, di daerah Baghdad, timur tengah, ada seorang pemuda bernama Sinbad yang kerjanya memanggul barang-barang yang berat dengan upah yang sedikit,

sehingga hidupnya tergolong miskin.

Suatu hari, Sinbad beristirahat di depan pintu rumah saudagar kaya karena sangat lelah dan kepanasan.
Sambil istirahat, ia pun bernyanyi.
"Namaku Sinbad, hidupku sangat malang, berapapun aku bekerja dengan memanggul beban di punggung tetaplah penderitaan yang kurasakan."
Tak berapa lama muncul pelayan rumah itu, menyuruh Sinbad masuk karena dipanggil tuannya.

"Apakah namamu Sinbad ?", kata tuan rumah.

"Benar Tuan". jawab sinbad

"Namaku juga Sinbad", kata sang saudagar.

Ia pun mulai bercerita,
"Dulu aku seorang pelaut.
"Ketika mendengar nyanyianmu, aku sangat sedih karena kau berpikir hanya kamu sendiri yang bernasib buruk, dulu nasibku juga buruk,
orangtua ku meninggalkan banyak warisan, tetapi aku hanya bermain dan menghabiskan harta saja.
Setelah jatuh miskin aku bertekad menjadi seorang pelaut.
Aku menjual rumah dan semua perabotannya untuk membeli kapal dan seisinya."

"Karena sudah lama tidak menemui daratan, ketika ada daratan yang terlihat kami segera merapatkan kapal.
Para awak kapal segera mempersiapkan makan siang.
Mereka membakar daging dan ikan."

"Tiba-tiba , permukaan tanah bergoyang.
Pulau itu bergerak ke atas, para pelaut berjatuhan ke laut.
Begitu jatuh ke laut, aku sempat melihat ke pulau itu, ternyata pulau tersebut, berada di atas badan ikan paus.
Karena ikan paus itu sudah lama tak bergerak, tubuhnya ditumbuhi pohon dan rumput, mirip seperti pulau.
Mungkin karena panas dari api unggun, ia mulai bergerak liar." cerita sinbad sang pimilik rumah dengan seru nya.

"Mereka yang terjatuh ke laut di libas ekor ikan paus sehingga tenggelam.
Aku berusaha menyelamatkan diri dengan memeluk sebuah gentong, hingga aku pun terapung-apung di laut.
Beberapa hari kemudian, aku berhasil sampai ke daratan."

"Aku haus, disana ada pohon kelapa.
Kemudian aku memanjatnya dan mengambil buah dan meminum airnya.
Tiba-tiba aku melihat ada sebutir telur yang sangat besar.
Ketika turun, dan mendekati telur itu, tiba-tiba dari arah langit, terdengar suara yang menakutkan disertai suara kepakan sayap yang mengerikan.
Ternyata, seekor burung naga yang amat besar."

"Setelah sampai disarangnya, burung naga itu tertidur sambil mengerami telurnya.
aku lalu menyelinap dikaki burung itu, dan mengikat erat badan ku di kaki burung naga dengan kain yg ku miliki.
karena pikir ku, Kalau burung naga itu bangun, pasti ia langsung terbang dan pergi ke tempat di mana manusia tinggal."

"Benar, esoknya burung naga terbang mencari makanan.
Ia terbang melewati pegunungan dan akhirnya tampak sebuah daratan.
Burung naga turun di sebuah tempat yang dalam di ujung jurang.
aku segera melepas ikatan kain di kaki burung itu dan bersembunyi di balik batu.
Sekarang aku berada di dasar jurang.
aku tertegun, melihat disekeliling ku terdapat banyak berlian." sinbad melanjutkan ceritanya.

"Pada saat itu, "Bruk" ada sesuatu yang jatuh.
Ternyata gundukan daging yang besar.
Di gundukan daging itu menempel banyak berlian yang bersinar-sinar.
Untuk mengambil berlian, manusia sengaja menjatuhkan daging ke jurang yang nantinya akan diambil oleh burung naga dengan berlian yang sudah menempel didaging

itu."

"aku lalu mempunyai ide.
aku segera mengikatkan diri ke gundukan daging.
Tak berapa lama burung naga datang dan mengambil gundukan daging dimana aku mengikat diriku, lalu terbang dari dasar jurang."

"Tiba-tiba, "Klang! Klang!
Terdengar suara gong dan suling yang bergema.
Burung naga yang terkejut menjatuhkan gundukan daging dan cepat-cepat terbang tinggi.
Orang-orang yang datang untuk mengambil berlian, mereka terkejut ketika melihatku didaging tersebut."

"aku lalu menceritakan semua kejadian yang ku alami.
Kemudian orang-orang pengambil berlian mengantarkanku ke pelabuhan untuk kembali ke negaraku"

"aku lalu menjual berlian yang ku dapat dan membeli sebuah kapal yang besar dengan awak kapal yang banyak.
aku berangkat berlayar sambil melakukan perdagangan.
hingga suatu hari, kapal ku dirampok oleh para perompak."

"aku Kemudian dijadikan budak yang akhirnya dijual kepada seorang pemburu gajah."

"Apakah kau bisa memanah?" Tanya pemburu gajah kepada ku.

Sang pemburu memberikan ku busur dan anak panah dan diajaknya ke padang rumput luas.

"Ini adalah jalan gajah. Naiklah ke atas pohon, tunggu mereka datang lalu bunuh gajah itu". perintah pemburu gajah
"Baik tuan," jawab ku ketakutan.

Esok pagi, datang gerombolan gajah.
Saat itu pemimpin gajah melihat diriku dan langsung menyerang pohon yang ku naiki.
aku jatuh tepat di depan gajah.
Gajah itu kemudian menggulung badanku dengan belalainya yang panjang."

"aku kira aku pasti akan dibunuh atau di banting ke tanah.
Ternyata, gajah itu membawa ku dengan kelompok mereka ke sebuah gunung batu.
Akhirnya terlihat sebuah air terjun besar.
Dengan membawa ku, gajah itu masuk ke dalam air terjun menuju ke sebuah gua."

"Ku..kuburan gajah!" teriak ku terperanjat.

"Di gua yang luas bertumpuk tulang dan gading gajah.
Pemimpin gajah berkata,"kalau kau ingin gading ambillah seperlunya. Sebagai gantinya, berhentilah membunuh kami."
aku yg memang tidak ingin menjadi pemburu gajah pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ku. "

"aku lalu pulang dengan memanggul gading gajah dan menyerahkan ke tuan ku dengan syarat tuan ku tidak akan membunuh gajah lagi.
Tuan ku lalu berjanji dan kemudian memberikan aku uang."

"Sampai disini dulu ceritaku", ujar Sinbad yang sudah menjadi saudagar kaya kepada sinbad sang kuli.

"Aku bisa menjadi orang kaya, karena kerja keras dengan uang itu.
Jangan putus asa, sampai kapanpun, apalagi jika kita masih muda," lanjut sinbad sang saudagar.

No comments:

Post a Comment